21. METODA DZIKIR

(Metoda Dzikir Qodiriyah Naqsyabandiyah)

1.  PENGERTIAN DZIKIR

Dzikir berasal dari kata dzakara yang bisa bermakna : menyebut-nyebut (dengan mulut); atau mengingat, mengenang, merasakan, menghayati (dengan Qalbu). Dzikir Jahri (Nyata) dan Dzikir Sirri (Rahasia).

“Dan rahasiakanlah (sirri) perkataanmu atau nyatakanlah (jahri); sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang bergejolak di dalam dada”(QS. Al Mulk, 67 :13)

Dzikir Jahri dilakukan mulut dengan menyebut-nyebut bacaan (lafazh): - Istighfar - Tasbih - Tahmid - Tahlil - Takbir dan lain-lain ayat al Qur’an atau wirid.

Karenanya Dzikir Jahri nyata terdengar suaranya dan nyata terlihat getar bibir mengucapkannya. Bila dilakukan berjamaah suara Dzikir Jahri kadang menggemuruh menimbulkan rasa mencengkam dan rendah di hadapan Allah.

“Sesungguhnya bergemuruhnya suara orang berdzikir saat usai shalat fardhu betul-betul terjadi di masa Rasulullah SAW. Aku dapat mengetahui orang sudah usai shalat (berjamaah di masjid Nabi) ketika kudengar suara dzikir itu “. (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan Ahmad).

Dzikir Sirri tidak menggunakan mulut, melainkan dzawq (perasaan) dan syu`ûr (kesadaran) yang ada di dalam qalbu. Karenanya dzikir ini menjadi tersamar (khafiy) dan hanya pelaku serta Allah s.w.t. saja yang dapat mengetahuinya.

Dalam Dzikir Sirri orang mengingat Allah, merasakan kehadiran Allah, menyadari keberadaan Allah. Di dalam qalbunya tumbuh rasa cinta, rasa rindu kepada Allah, rasa dekat, bersahabat, seakan melihat Allah. Itulah ihsân, dimana dalam ibadahmu kamu merasa melihat Allah, atau setidaknya merasa sedang dilihat oleh Allah s.w.t. Inilah dzikir yang hakiki, sebab hubungan manusia dengan Allah swt tidak terjadi dengan tubuh jasmaninya melainkan dengan qalbunya.

“Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah berhubungan dengan manusia melalui QALBUnya”. (QS. 8 : 24)

Saat melakukan dzikir sirri orang mengaktifkan qalbunya mengingat Allah sehingga dirinya on-line (tersambung, wushûl) dengan Allah. Saat itulah terjadi penyerapan nûr ilâhi (divine light) kedalam qalbu sehingga terjadi proses pencerahan (enlightenment).

Nur ilahi yang menembus qalbu akan terpantulkan ke otak yang menjadi pusat kendali tubuh manusia. Mekanisme biokimia dan bioelektrik pada sel-sel otak akan dikendalikan oleh nur ilahi sehingga menimbulkan gelombang-gelombang alpha yang menenteramkan saraf, membangkitkan kreatifitas sekaligus rasa cinta ke sekujur tubuh; menepis rasa takut dan cemas; mengganti kekecewaan dengan harapan, kemarahan dengan kedamaian, malas dengan semangat.

Tersingkaplah tirai kebodohan (kasyaf), terbukalah wawasan baru, hadir di hadapan taman kehidupan taqwa yang penuh pelangi mahabbah diharumi semerbak ridha ilahi. Nûr ilâhi mengandungi :

- Enerji Maghfirah, yang membakar hangus dosa-dosa di Qalbu, menepis sesal, menjungkal kecewa dan malas.

- Enerji Himmah, kemauan kuat yang mendorong orang bekerja keras (work hard) penuh semangat.

- Enerji Hidâyah, petunjuk dan inspirasi kreatif yang mendorong orang bekerja dengan cerdas (work smart).

- Enerji Rahmah, enerji cinta yang mendorong orang bekerja bersama dengan dengan tulus ikhlas (work heart) tanpa pamrih, terbebas dari nista moral.

- Enerji Barâkah, semangat kemulian dan harga diri, kemantapan pribadi yang tangguh mengendalikan hawa nafsu dan godaan iblis.

Maka jangan puas hanya dengan dzikir mulut, tembuskan dzikir kedalam Qalbu, getarkan qalbu dengan rasa rindu kepada Allah, getaran yang juga menggoncang sel-sel kelenjar hormon untuk aktif menjaga keseimbangan hormon di dalam tubuh. Hormon adalah pengendali metabolisme tubuh. Dengan dzikir sirri metabolisme akan berjalan lancar alamiah menimbulkan kehangatan dan daya tahan tubuh (immune) terhadap berbagai penyakit.

2. KESAN DZIKIR

“Rahasia itu adalah latifah / sesuatu yang halus yang diletakkan disimpan di dalam hati seperti ruh disimpan di dalam badan dan itu adalah tempat menyaksikan segala sesuatu, seperti sesungguhnya ruh itu tempat mahabbah / mencintai, menyukai dan hati adalah tempatnya keinginan, kemauan“. (Kitab At-Ta’rifat halaman 116)

Lalu bagaimana cara menghidupkan qalbu? Bagaimana cara menghunjamkan dzikir jahri dari mulut agar tembus menjadi dzikir sirri di dalam qalbu?

“… maka bertanyalah kepada ahli dzikir (bukan ahli fikir ) jika kamu tidak mengetahui.” (QS. 16:43)

Ada banyak metode (thariqah) yang digunakan para ahli dzikir, diantaranya metode Qadiriyah Naqsyabandiyah Suryalaya :

1. Gunakan Dzikir Utama berulang-ulang. 2. Lewatkan titik-titik lathifah (sensor) untuk menghunjam masuk ke dalam qalbu. 3. Sertakan hentakan/tekanan (dharban) yang kuat. 4. Rasakan jangan fikirkan.

3.  Titik Sensor (Lathifah)

Dzikir Jahri yang diucapkan dengan mulut harus ditembuskan ke pusat ruh yaitu Qalbu, kalau tidak ia hanya akan menjadi gelombang-gelombang suara yang lepas mengembara di angkasa tanpa menembus alam lâhût dan `arasy Allah. Untuk menembuskannya, saat mulut melafazhkan kalimat Lâ-ilâha-illa-llâh kita jalarkan kalimat tersebut pada titik-titik lathifah/sensor:

1. Lathifah Qalbi 
2. Lathifah Ruhi 
3. Lathifah Sirri 
4. Lathifah Khafiy 
5. Lathifah Akhfa 
6. Lathifah Nafs 
7. Lathifah Qalabi

4.  JENIS-JENIS ZIKIR :

1. Zikir Jihri – Kuatkan suara

2. Zikir Sirri – Tanpa suara

3. Zikir Khafi – Zikir senyap

4. Zikir Qalbi - Zikir Hati

No comments:

Post a Comment

Assalamualaikum wbt , Sebut saja hal berkaitan kematian, ia adalah saat yang sangat menakutkan. Bagaimanapun, perkara itu perlu sentias...

HOME